Selasa, 02 Juni 2020

Jalan Jalan ke Berlin

Saat Natal dan Tahun Baru adalah saat bersama keluarga, termasuk liburan. Tidak sampai dua bln sebelumnya mempersiapkan mau liburan kemana. Dari awalnya pengen ke Turkey dan Greece....ke UK..ke Denmark mengunjungi keluarga disana...sampai akhirnya di putuskan ke Swiss melalui Jerman sekalian mengunjungi keluarga di Jerman.

Lengkapnya mengunjungi Jerman (Berlin), Austria (Salzburg, Hallstatt,Innsbruck), Italy (Milan) dan Switzerland (Interlaken, Lucern, Zurich).Rencana masuk melalui Jerman (Berlin) dan pulang melalui Swiss (Zurich).

Seperti biasa liburan keluarga saya bawa ibu saya. Mumpung masih sehat.
Setelah ditentukan kemana akan berlibur kami langsung mempersiapkan tiket,Visa, Asuransi, hotel, destinasi yang akan dikunjungin, tiket eurail, termasuk ijin cuti. Pindah dari satu negara ke negara lain kami kombinasi antara pesawat dan kereta setelah pengecekan jadwal dan waktu tempuhnya.
Tiket Eurail yang akan kami gunakan untuk perjalanan antar kota atau negara. Kami ambil yang 5 tanggal perjalanan dalam 1 bln.

Setiap perjalanan, asuransi tidak boleh lupa. Karena ini penting sekali.

Awalnya kami booking Emirates Air karena selain ada jadwalnya dan harganya yang masuk akal yang kami dapat. Dan kami harus tiba di bandara Internasional Hamburg yang masih harus menempuh waktu 2 jam perjalanan menggunakan kereta/bus lagi sebelum tiba di Berlin.Karena penerbangan yang lain juga tidak ada yang langsung ke Berlin. Ada juga penerbangan dengan Turkish Airlines yang langsung ke Berlin tapi harganya pada saat itu mahal. Harga tiket yang ada saat itu sekitar Rp. 21 juta/perorang/pp.Kami juga sempat dikabarin bahwa ada kemungkinan pada saat kami sampai ada perubahan jadwal transportasi umum disana, karena kami tiba menjelang malam tahun baru.

Pada saat kami sedang mengurus Visa Schengen, pas saya dan adik saya mau issued tiket Emirates Air, kami sempatkan lagi melihat tiket Turkish Airlines ternyata saat itu dibuka harga tiket yang kurang lebih sama dengan harga tiket Emirates Air dan keuntungannya kami bisa tiba langsung di Berlin. Kebetulan jumlah tiket yang dibuka juga 4 seats....dengan deg degan dan cepat-cepatan kami batalin tiket Emirates Air dan order tiket Turkish Airlines. Akhirnya kita bisa bernapas lega setelah tiket tsb berhasil di booking.
     
Penerbangan selama 12 jam 37 menit nonstop Jakarta-Istambul-Turkey, Di Istambul kami transit sekitar 10 jam sebelum melanjutkan penerbangan menuju berlin selama kurang lebih 4 jam penerbangan.Kami putuskan juga keluar bandara sebentar untuk menikmati tour singkat di Istambul sambil menunggu waktu transit. sebelumnya kami cek untuk Turkish Airlines kejasama dengan dengan Bandaranya memberikan free tour bagi penumpang transit lebih dari 3 jam. https://www.turkishairlines.com/en-gr/flights/fly-different/touristanbul/

        
Peta Tour

Setelah memastikan melalui email bahwa mereka tetap memberlakukan layanan tersebut pada akhir tahun (20/12/2019) kami langsung applied Visa Turkey secara Online. Link nya buka dari web Turkish Airlines.. atau coba cek di http://evisa.gov.tr/en atau http://visa-for-turkey.com. Pembayaran bisa menggunakan Credit Card. Visa langsung di dapat melalui email setelah 5 menit verifikasi pembayaran online kita. Biaya pembuatan Visa USD 25.00/orang dan berlaku untuk 30 hari.

Sebenarnya ada yang jam transitnya cuma 3 jam kami lihat, cuma saya pertimbangkan dengan membawa orang tua yang jalannya tidak bisa buru-buru dan tidak bisa dipaksakan....akhirnya kami ambil waktu transit yang 10 jam. Pengecekan waktu tibanya cuma beda 2 jam. Waktu di Istambul 4 jam lebih lambat dari Jakarta ditambah lagi pada saat tiba di Berlin waktu lebih lambat 2 jam lagi. jadi waktu di sana 6 jam lebih lambat dari Jakarta.

Akhirnya pada tgl 30/12/2019 kami berangkat dengan menggunakan Turkish Airlines. Saya dari kantor langsung berangkat ke bandara karena pesawat berangkat pada jam 21.25 WIB.Prediksi saya benar juga setelah pagi-pagi sampai di Bandara Istambul yang sangat besar... menuju gate keluar saja cukup jauh berjalan, tidak ada shuttle. Menuju gate transit juga sangat jauh arahnya dari ujung ke ujung bandara belum lagi harus mengecek gate nya di mana untuk penerbangan lanjutan.berjalan pelan-pelan kami sempatkan bersih-bersih badan dulu di toilet, kami tidak menemukan toilet yang bisa mandi disana... jadi bersih-bersih seadanya... mungkin kami melewati toilet yang bisa mandi... ya sudahlah semprot parfume dah wangi. Pada saat keluar di gate imigrasi antrian juga lumayan panjang karena banyaknya orang yang tidak menyiapkan visa nya. Jadi walaupun online, e-visa tetap harus di print dan selipkan di passport.  

 
Ready to Flight


cuaca yang cerah sebelum landing di Istambul

Tiba di Bandara Istambul, Kami langsung langsung menuju ke Imigrasi dan antrian keluar bandara..lumayan antri saat itu. Untuk bagasi...tenang...ada baggage through. O iya sebelum berangkat sebaiknya cek dulu berapa kapasitas bagasi yang di berikan oleh airlines. Karena tiap airlines berbeda fasilitasnya. Dan pastikan ukuran dan item tas yang bisa masuk cabin. 

Antrian daftar free tour dan pengecekan tiket

Counter Khusus Turkish Airlines yang melayani hotel bagi penumpang yang transit dan free tour.

Liat tanda ini, setelah pintu keluar ambil ke kanan. Posisi agak di ujung.


Setelah mendaftar dan di cek jadwal penerbangan yang kita miliki, kami mendapatkan tanda tour dan diminta menunggu di area tunggu yang disediakan. Menunggu instruksi. Lumayan banyak juga pagi itu yang transit dan ikut free tour... Ada 3 bus dan semuanya full.

Ternyata macet itu gak cuma di Jakarta.. pagi hari di Istambul juga macet.

Perjalanan dari Bandara ke Kota cukup lancar namun pas masuk ke dalam kota kondisi jalanan lumayan macet... kami menuju Istana Dolmabahçe.





Masjid Dolmabahçe (Ortakö Square)

Sebenarnya kami ingin masuk ke Istana Dolmabahçe yang berada di samping Masjid Dolmabahçe, tapi berhubung cuaca yang hujan, udara sangat dingin dan antrian yang masuk istana cukup panjang akhirnya kami cukup puas foto di depan gate nya dan berfoto dengan latar Menara Jam Dolmabahçe dan melihat dalam Masjid Dolmabahçe (Ortakö Square). 




Kami sepakat 1 bus untuk ambil foto sebentar dan lanjut perjalanan ke Galata Bridge dan lanjut kembali ke Bandara. 

Biar afdol minta tolong pihak bus untuk fotoin kami ber empat 

Galata Bridge

Suasana di Bandara Istambul

Bandara Instambul

Setiba kembali di Bandara istambul kami juga harus antri di imigrasi. Jadi keputusan untuk segera kembali ke bandara sudah benar. Dan sambil menunggu lokasi gate keberangkatan dibuka kami menikmati dulu makan siang sambil melihat-lihat.

 

Menikmati makan siang di Bandara...pembayaran dapat menggunakan uang Lira atau Euro. 

Lokasi gate keberangkatan sangat jauh untung kami memiliki waktu cukup untuk berjalan pelan-pelan. Kami terbang kembali sekitar 3 jam menuju Bandara Berlin Tegel.
 

Penerbangan lanjutan dengan cuaca cerah

Kami tiba sore hari di Bandara Udara Berlin Tegel. Lokasinya di tengah kota. Kami dijemput keluarga disana. Lokasi apartemen dengan KBRI tidak jauh dari bandara, setelah kami kasih kabar sudah landed baru mereka berangkat. Bandara Tegel kecil kami juga sudah di peringatkan jangan sampai kelewat lokasi pengambilan bagasi. Lokasinya pas di samping imigration desk.

Sebenarnya keluarga menyuruh kami tinggal di apartemennya, apartemennya cukup luas dengan 3 kamar tapi kami sengaja nginap di Hotel yang tidak terlalu jauh dari Stasiun Central dan juga apartemennya agar tidak merepotkan. Karena gak tega harus merepotkan menyediakan breakfast pada saat musim dingin. Kalau di hotel kan sudah di siapkan. O iya untuk perjalanan kali ini saya sengaja ambil ambil hotel+ breakfast karena saya gak mau repot dengan jadwal perjalanan yang cukup padat  yang saya buat.

Dari bandara kami langsung ke hotel taruh barang dan membongkar pesanan sepupu saya. Selain itu saya juga langsung mandi karena 2 hari belum mandi... kan dari kantor langsung berangkat gak sempat mandi,  baru kami ke apartemen sepupu saya sambil menunggu pergantian malam tahun baru.

Kami makan malam dengan makananan yang di bawa dari Jakarta, tapi minumannya pake Kopi yang di racik sendiri dan wine. Kami tidak berencana pergi keluar karena sudah di peringati kalau malam tahun baru sering rusuh...paling sebelumnya bisa liat-liat ke alun-alun. Setelah makan malam sudah mulai ramai dengan kembang api yang kami liat dari kaca apartemen.Sambil ngobrol kami planning tempat yang ingin dikunjungi selama di Berlin, karen walaupun 4 hari 3 malam disana waktu untuk jalan-jalan cuma ada 2 hari. Saya tunjukkan planning saya yang sudah saya ketik dan saya tempel di notes kecil yang saya bawa kalau jalan-jalan. Istri sepupu sempat ketawa karena dia juga selalu buat catatan perjalanan dan suka di tertawakan sepupu saya. Dan ternyata kami punya kebiasaan yang sama.  Bedanya punya saya diketik dan ditempel di notes. 


Akhirnya dibuatkan intenery perjalanan selama 2 hari dari catatan lokasi yang ingin saya kunjungi. Dan diputuskan supaya dapat semua pemandangan dan tempat-tempat yang bagus dengan berjalan kaki. Dan satu lagi saya diskusikan permintaan anak saya ke toko buku karena ada buku yang dia cari tapi tidak ada di Jakarta.


Menu malam tahun baru kami : Saksang, Panggang dan sambel Belibis yang di bawa dari Jakarta. Gak Kelupaan juga Kecap dan bumbu instan.

Habis makan, ngopi...minum wine untuk menghangatjab badan... leyeh-leyeh sambil selfie

Tapi emang dasar sudah kenyang dan capek di perjalan menju Berlin, menjelang jam 10 malam akhirnya kami minta diantar ke hotel untuk istirahat. Dan kami tertidur lelap melewatkan malam tahun baru.

1. Hari 1 Perjalanan di Berlin

Pagi Hari di hari pertama awal tahun 2020, saya dan adik saya menyempatkan melihat area sekitar Hotel. saat itu udara -2⁰.

Sambil menunggu keluarga datang untuk memulai perjalanan kami foto terlebih dulu di depan hotel. Walaupun udara dingin tapi foto tetap ya.Ternyata pas malam tahun baru turun salju. 

Foto dulu ramai-ramai di halte tram depan hotel, mau menuju Stasiun Central yang jaraknya 2 pemberhentian tram,  tidak jauh dan sebenarnya bisa ditempuh dengan berjalan. Tiket group sudah di beli yang bisa digunakan untuk tram, bus dan kereta.

Tidak afdol ya kalau tidak foto di depan Berlin Hauptbanhnof. Mumpung ada fotografer dadakan.....Di depan stasiun banyak pecahan kaca akibat malam tahun baru dan juga banyak tuna wisma.  Disini juga harus hati-hati karena banyak copet. Sepupu saya selalu mengingatkan untuk berhati-hati dengan tas kami. Sebagai satu satunya lelaki di rombongan kami dia selalu di belakang mengawasi kami sambil jadi tukang foto dadakan. 🤭🤭


Kami menuju Postdam dengan menggunakan kereta.Karena tujuan utama kami ke Sans Soucci.

Memulai perjalanan dari Stasiun Postdam..kami melewati sungai Alte Fahrt yang di tengahnya ada taman seperti pulau.

Rombongan kami yang berjalan kaki

Habis ngopi ....foto dulu sebelum lanjut perjalanan

Setelah jalan lumayan kami mampir cafe di seberang gereja Katholische Pferrkiche St. Peter und Paul

Kami mampir di Buena Vida Coffee Club
Mencicipin pie dan minum kopi dulu sambil menghangatkan badan. Kopinya enak.


Kami mampir di kota tuanya Postdam yang bangunannya sepanjang jalan dibuat dari bata merah.

Das Käsekuchen Café, Mittelstraße, Potsdam, Jerman
Disini dijual berbagai macam Cheese ceke yang pasti rasanya enak...kami coba beli beberapa macam rasa untuk dimakan ramai-ramai. Kelihatan dari luar sepi tapi di dalam ada pengunjung yang makan Cheese Cake maupun yang beli untuk di bawa.

Berbagai pilihan Cheese Cake di etalasenya bikin bingung memilihnya . Lalu kami lanjut jalan sambil liat-liat menuju restoran tempat kami akan makan siang.

Foto dulu di Brandenburger Tor (Postdam) 

Lanjut makan siang di restoran Chi Keng di seberangnya Brandedburger Tor. Katanya sih suka banyak artis yang makan di restoran ini dan tempatnya selalu ramai. Pastinya artis Jerman...berhubung saya gak tau ya cuek aja ..... Tapi memang makanannya enak...Restoran makanan Vietnam.

Tampak depan restoran

Porsinya lumayan besar...cocok untuk perut kita semua yang butuh asupan agar kuat jalan. Dan ini restoran favorit keponakan...my Ema.

Tampilan Sushinya

 

Porsi Mie nya

Setelah kenyang makan kami lanjut perjalanan
Kami menuju ke StbNicholas' Church (St Nikolaikirche apostdam), Gereja dengan batu Obelix nya

Bagian dalam Gereja
Di dalam Gereja

Setelahnya kami lanjut menuju Sans Souci Park dengan berjalan kaki....yg merupakan istana di area Postdam. San Souci merupakan bekas istana musim panas Raja Prusia. Istana dan kebunnya menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1990.

Area taman depan dari Sans Souci Park

 Penampakan Istana

 Sans Souci Palace
  
Sans Souci Gate

Setelah kami puas melihat-lihat dan berfoto dan hari sudah mulai sore, kami menunggu bus di halte di belakang San Souci gate.
Melihat sunset di San Souci
 
Rombongan kami menunggu bus datang..yang akan membawa kami ke Alexandeplatz

Christmas Market di Alexanderplatz

Mampir di Alexanderplatz mengunjungi Christmas Market....yang memang rejeki kami bahwa Christmas Market masih ada, Karena Christmas Market biasanya di tutup setelah Natal.

 
Berfoto dengan latar Kaiser Wilhelm Memorial Church. Gereja Memorial Kaiser Wilhelm adalah gereja Protestan yang beafiliasi dengan Gereja Evangelis di Berlin. Gereja ini juga merupakan sejarah dari perang dunia.


Berhubung kami bukan Hard Rock Maniak jadi cukup berfoto di depan Hard Rock Berlin

Patung beruang yang terkenal sebagai Icon di Berlin

Mampir di Berliner Kaffeerosterei sebelum kembali ke hotel untuk membeli biji kopi dan mencicipi kopi di tempat ini...hehe..ngopi tetap ya karena sepupu saya pencinta kopi sampai di apartemen juga ada mesin untuk membuat minuman kopi. Baristanya ya sepupu saya itu....sebagai hobi...aslinya pekerja kantoran.

Hot White Chocolate


Seharian kami perjalanan cuaca sangat cerah dan sempat ada matahari. Salju pun tidak turun....jadi kami semua sangat menikmati perjalanan ini dan spot yang kami dapat juga banyak....di Berlin gelap lebih cepat, jam 4 sore cuaca sudah gelap.

2. Hari 2 Perjalanan di Berlin
Berhubung sepupu saya harus terbang mengikutin Raker, jadilah kami jalan terlebih dahulu dengan rute yang diberikan. 
Kami membeli tiket group dari aplikasi atau di stasiun.Bisa juga di dalam bus/tram. Untuk group biaya yang harus dikeluarkan EUR.23,50 untuk 1 hari pemakaian tram/bus/train dalam kota.Kami janjian di lokasi sebelum dia berangkat ke bandara dan setelah dari bandara istri sepupu akan menyusul kami untuk melanjutkan perjalanan.

Dari seberang stasiun central kami naik bus no 100 ke Postdamer Platz. Setelah turun di halte yang di tentukan kami berjalan sedikit dan sampailah di Dekmal für die ermordeten Juden Europas atau dikenal Memorial untuk orang-orang Yahudi yang terbunuh di Eropa.

Holocaust

Holocaust adalah perkusi dan pembantaian terhadap enam juta orang Yahudi oleh rezim Nazi dan kolaboratornya secara sistematis, birokratis dan disponsori negara. Nazi naik ke tampuk kekuasaan di Jerman pada Januari 1933. Mereka meyakini Jerman sebagai "ras unggul". Mereka mengklaim Yahudi sebagai ras "inferior" dan ancaman bagi apa yang dinamakan masyarakat rasial Jerman.

Setelah itu kami berjalan sedikit dari  menuju Brandenburger Tor

 Bertemu di Brandenburger Tor sebelum sepupu saya terbang ke Jakarta untuk raker.

Dari Brandenburger Tor kami jalan menuju Besucherzentrum Deutscher Bundestag...Gedung Parlemen di Berlin, tidak jauh dari Brandenburger Tor

lalu berjalan di area tengah-tengah (lurus dari Brandenburger Tor hingga Victory Column), kami mampir di Soviet War Memorial Tiergarten. Karena habis perayaan tahun baru di sepanjang jalan ini sehinggal jalanan masih di tutup.

hingga kami tiba di Victory Column, berhubung kami lihat antrian yang mau naik keatas panjang maka kami tidak menyeberang. Kami hanya mencari posisi halte bus yang lewat bus no 100 karena kami akan turun di Dome Cathedral.


Katedral/Dome Berlin

Museuminsel di Berlin, Jerman, adalah nama dari sebagian utara spreeinsel, pulau di sungai spree di pusat kota. Di Museuminsel terdapat museum-museum terkenal dunia.


 Hackescher Markt, disini banyak cafe-cafe...tempat yang terkenal di Jerman.

Di tengah Hackescher Markt


Melalui Hackescher Markt kami menuju Anne Frank Zentrum, tempat dimana tempat tinggal Anna Frank di Jerman, pengarang terkenal yang dikagumin anak saya...bangunan di area tersebut unik namun kami tidak sampai menjelajah ke belakang. 

Selanjutnya kami menuju stasiun kereta untuk menuju Tembok Berlin...karena tempat ini wajib di datangin kalau ke Jerman. Sisa-sisa tembok Berlin Barat dan Berlin Timur. Tembok ini digambar graffiti yang menarik.
 
 Tembok Berlin


Foto di Tembok Berlin yang wajib di datangin... sebelum menuju toko buku request anak-anak

Sebelum makan kami mampir di Dussmann Book Store...haduhh anak-anak sudah gak sabaran ke toko buku.Toko buku ini besar seperti Gramedia Matraman di Jakarta. Terdiri dari 4 lantai. Bedanya di sini hewan peliharaan boleh masuk. Disediakan juga tempat-tempat duduk-duduk bagi pengunjung yang mau memilih atau membaca referensi buku. 

Setelah puas melihat dan membeli buku yang di cari akhirnya kami makan di Van-long , Restauran Vietnam di Reinhardtstraße 8, 10117 Berlin, Jerman
Rasa makanannya enak..puas...

Anak-anak tidak sabaran membaca buku yang baru di beli

Tampak depan restauran Van-Long

Porsinya lumayan besar dan saya suka dengan ginger teanya.

Pulang ke Hotel, ada keluarga yang datang yang kami panggil tante yang rencananya besok pagi mau jemput kami ke rumahnya untuk makan siang karena tante menikah dengan orang Jerman dan menetap di Jerman. Tante bawain kue ini yang merupakan kue khas di Jerman  yang ada setahun sekali pas Natal & Tahun Baru. Tapi apa daya kami besok pagi-pagi sudah harus menuju Salzburg. Mungkin next trip kami mampir lagi ke Berlin.


Hari kedua pun cuaca cerah sehingga perjalanan juga lancar walaupun sinar matahari tidak seperti hari sebelumnya.Esok harinya kami harus pindah negara lain menuju Austria. Kami harus menuju Bandar Udara Internasional Berlin-Schönefeld, yang lokasinya agak keluar kota. kami berangkat subuh jam 4 pagi karena pesawat jam 7 pagi. taxi sudah di bantu booking oleh pihak hotel.Dan pihak hotel juga sudah menyiapkan breakfast untuk pagi hari. Breakfast sudah dibungkus karena kami sudah membayarnya. Dan penerbangan ini juga tidak mendapatkan makan karena cuma 1 jam penerbangan menuju Salzburg.
Notes :
Untuk keliling Berlin bisa juga menggunakan bus no 100 yang rutenya sama dengan Hop Off Hop On (melewati tempat-tempat wisata yang banyak dikunjungi), biaya lebih murah. Untuk tiket bus bisa dibeli di Apps (bisa bayar dgn menggunakan kartu kredit) atau beli di kotak tiket di dalam bus/tram. Untuk Group biaya tiket nya EUR 23.50 untuk 1 hari.


                                                           --->next : Jalan Jalan ke Salzburg - Hallstat - Inssbruck (Austria)

1 komentar:

  1. Kerenn sekali Kak Olla.. makasih banget info2nya.. sangat bermanfaat buat yg mau ke sana

    BalasHapus