Rabu, 13 Mei 2020

Jalan Jalan ke Milan


Dari Vienna kami berangkat pagi menuju bandara untuk terbang ke Milan dengan menggunakan pesawat Austrian Air. Penerbangan Jam 8.30. Sampai bandara sistem untuk self service bagasi dan boarding pass tiba-tiba error, sehingga kami harus mengantri manual. Saat mengetahui sistem error semua petugas langsung membuka counter.
 

Tiba di Bandara Internasional Malpensa, Milan
 
Dari bandara kami menuju menggunakan bus 'Terravision' yang kalau di Jakarta seperti Damri. Dengan biaya Eur 8.00 per orang dan waktu perjalanan ke Milan Central Station sekitar 50 menit.Dari stasiun kami berjalan tidak jauh ke hotel tempat kami tinggal.

Penampakan di dalam Stasiun Centrale

Stasiun Centrale dari luar

Hari ke 1 - Milan

Setelah Check In di hotel kami istirahat dan makan siang sebentar sebelum berkeliling melihat-lihat. Untuk Hotel kami dikenakan pajak retribusi untuk tamu sebesar Eur 6.00 per orang.Ibu Saya juga sempat protes karena selama di Berlin dan Austria dia tidak belanja sedikit untuk membeli oleh-oleh.Saya cuma bilang besok baru kita belanja ya...πŸ˜πŸ˜‚
Sempat saya diskusi sama adik saya untuk pulang pergi ke Venice atau ke Florence. Akhirnya di putuskan lihat situasi saja di hari terakhir untuk ke Florence, kalau memungkinkan kita kesana....tapi ternyata gak kesampaian 😊😊 karena kami kasihan dengan ibu kami jadi kami tidak memaksakan jalan supaya ada waktu istirahat.Jadwal boleh padat tapi tidak harus di paksakan.

Setelah istirahat kami putuskan untuk jalan-jalan ke Il Duomo dengan menggunakan tram.Kami juga rencana mencari kue yang yang lagi hits disana yang di rekomendasikan oleh teman yg asli Milan yg tinggal di Jakarta.  
Berdasarkan peta kami bingung turun trem di mana..karena lokasi Il Duomo tidak terlihat. Ternyata kami salah turun halte, kelewatan dari halte yang seharusnya. Ternyata kami turun di halte Piazza Catello. Jadi kami mampir sebentar utk berfoto.Jujur peta di Milan agak bikin saya pusing bacanya. 

Piazza Castello Sforzesco
Merupakan Museum Kastil. untuk masuk ke benteng : Tiket masuk Gratis, buka dari jam 07.00 -19.30 sedangkan untuk masuk ke Museum Kastil harga EUR 5.00 dan buka hari Selasa-Minggu jam 09.00-17.30.
(www.milanocastello.it)



Setelah cukup mengambil foto kami mencari jalan menuju Il Duomo menggunakan GPS sekaligus mencari toko kue yang diinformasikan teman sebelumya yang lokasinya tidak jauh dari Il Duomo. 

Kami berjalan dari halte Tram melewati pertokoan branded disana yang kondisi sangat ramai... disini juga hati-hati ya karena banyak copet.

Duomo Cathedral tampak dari kejauhan

Mendekati Duomo Square sempat lihat Starbuck Rostery..pengennya sih ngopi-ngopi sebentar di sore hari tapi begitu liat antrian di luar cukup panjang meningan langsung jalan saja.. Di Eropa untuk Starbuck outlet-outletnya tidak sebesar di Jakarta, kebanyakan model stand di dalam Indomaret yang dilakukan sendiri )self service).Dan baru ini yang saya lihat besar. 

Duomo Square and Cathedral (www.duomomilano.it)


Katerdral Milano adalah salah satu angunan paling termasyur di seluruh Eropa. Katedral (Duomo) ini sangat besar dan dibangun dengan arsitektur Gothik yang terletak di lapangan utama di pusat kota Milano, Italia. Duomo di Milano ini adalah Katedral Katolik Roma kedua terbesar. Gereja ini panjangnya 157 meter dan totoal 40.000 orang dapat di tampung di dalamnya dengan nyaman. 
https://id.wikipedia.org/wiki/Katedral_Milano)

Bangunan yang sangat cantik di Milan

Panzerotti Luini

Masih ada Chrismast market di sekitar Duomo.Kami berjalan ke samping gereja menuju gang di belakang Galleria. Sesuai intruksi teman dari Jakarta yang memandu kami ke toko roti yang katanya lagi hits...roti didalamnya keju Mozarella.Posisi di belakang Galleria agak belok sedikit. di simpang jalan Via S.Radegonda belok kanan dikit.
Nama toko kuenya : Panzerotti Luini
Alamat : Via Santa Radegonda, 16,20121 Milano

Daftar roti di Toko roti Luini...tetap saja bacanya saya tidak mengerti😁
 
Pilihan rotiyang ada di etalase...tinggal sebutin pas giliran kita dan langsung dibungkus oleh yang melayanin.

Antrian yang mau membeli roti...tokonya kecil tapi ramainya...setelah beli banyak juga yang langsung makan rotinya di luar.

Harga roti rata-rata sekitar Eur 2,60 per buah....mahal ya...pastinya mahal..karena kurs saat itu sekitar 1 Eur = RP. 15.000

Pada saat kami beli roti cuaca sudah mulai gelap karena sudah sore.Kami menyempatkan mampir di Galeria. 


Masih ada pohon natal di tengah-tengah Galeria.Kami menyempatkan berfoto dulu.

Setelah itu kami kembali ke hotel. Adik saya sehari sebelumnya sudah merasakan gatel-gatel di tangan dan kakinya...mungkin tidak kuat dingin....padahal cuaca tidak dingin banget...selama di Eropa kami jarang suhu di bawah 0 derajat, sedangkan dan anak saya hari sebelumnya juga kakinya sakit..mungkin kebanyakan jalan yahhh...maklum kalau di Jakarta kan ada angkot dan gojek...πŸ˜‚πŸ˜‚

Akhirnya kami panggil Dokter..nah disinilah gunanya asuransi perjalanan...jika ada yg sakit kita bisa panggil dokter....kami kontak ke pihak Asuransinya dan dia yang mencarikan dokter yang terdekat dengan lokasi kita. Setelah dokter dan di info lokasi kita, asuransi cfm kita untuk estimasi dokter datang.Kita gak perlu lagi bayar dokter...yang pasti harga dokter disana mahal ya....😁 Setelah pemeriksaan kita dikasih resep untuk ditebus... Harga obat generik disana mahal bisa ratusan ribu.Setelah tiba di Jakarta bisa kita remburse ke asuransi untuk pembelian obatnya.

Sambil mencari apotik di arah stasiun sesuai yang diberitahukan dokter (hotel kami dekat dengan Stasiun Centrale), kami sempat melihat pertunjukkan laser dan didalam stasiun masih dipasang pohon natal. Karena hari itu ada perayaan hari besarnya disana. 

Pertunjukkan laser didepan gedung Stasiun Centrale

Masih sempat berfoto di dekat pohon natal di dalam stasiun.

Selain itu kami juga mencari kue khas sana yang adanya pas Natal. Akhirnya kami dapatkan di Supermarket di dalam Stasiun. Seperti Christmas Cake tapi ini lebih ringan dan ada rasa citrusnya.. Kami semua suka.




Hari ke 2 - Seravelle Branded Outlet

Pagi-pagi kami menuju seberang stasiun untuk menunggu shuttle menuju Seravelle Outlet, seperti janji saya ke ibu saya bahwa dia bisa belanja. Kami ambil jadwal shuttle jam ke 2 karena yang jam pertama sempat telat 3 menit kami sampai. Maklum karena ibu saya tidak bisa dipaksa jalan cepat.
untuk tiket bus bisa beli di petugas bus atau di kios yang ada di depan stasiun. Harga sama kok untuk tiket pulang pergi.

Harga tiket PP Eur 20.00 per orang

Tanda tempat berhentinya shuttle

 

Area depan Seravelle Outlet

Pertokoan yang ada disana....mmmm si emak seneng diajak shopping...
Si bocah juga seneng karena ada yang dibeliin neneknya untuk dia 
πŸ˜‚πŸ˜

Hari ke 3 - Milan

Sebelum kami menuju Swiss, yang rencananya pagi-pagi kami menuju Florence akhirnya di putuskan tetap melihat-lihat Milan karena kaki anak saya masih agak sakit supaya pas di Swiss kami bisa ke lokasi wajib yang akan dikunjungi. Rencana kami akan naik kereta siang..kami sudah cek jadwalnya. Jadi pagi-pagi kami jalan menuju kandanganya Inter Milan.

San Siro Stadio

Kami menuju San Siro Stadio yang lokasinya agak ke pinggir kota menggunakan Metro, sekali ganti mentro. Tapi sayang pada saat sampai disana ternyata kabutnya sangat tebal. Padalah pada saat keluar hotel cuaca cukup bagus.Kami cek perkiraan cuaca juga bagus...Sampai ada bapak-bapak yang kasih tau kami kalau area depan stadion bagus untuk foto-foto dan nunjukin arahnya, tapi sayang kabut tebal...dari pada sia-sia kami foto seadanya.

Gate Masuk dan tempat penjualan tiket di samping

Foto ini aja deh di Stasiun Metro San Siro

Vittorio Emanuele II Archade

Dari San Siro kami akhirnya kembali ke Il Duomo karena belum puas melihat-lihat.Kami mampir di Galeria (Vittorio Emanuele II Archade). Tempat dimana di jual barang-barang fashion branded di Milan.

Galeria dari arah Duomo Square

Dalam Galeria menjelang siang hari... setelah puas lihat-lihat kami menuju Cathedral.

Cathedral Milan

Disana kami berfoto di depan pintu Cathedraldan melihat-lihat bangunan , sebelumnya kami gak sempat melihat-lihat karena terlalu ramai dan cuaca mulai gelap.

Pintu depan Cathedral


Setelah puas jalan-jalan kami kembali ke hotel untuk mengambil barang kami dan melanjutkan perjalanan ke Interlaken, Swiss menggunakan kereta.

Di dalam stasiun kereta cepat antar negara

Ternyata banyak kereta yang jadwalnya di cancel. Tidak tau alasannya cancel padahal kami sudah menanyakannya. Kami seharusnya berhenti sebentar di perbatasan sekaligus ganti kereta dan tiba masih sore disana. Terpaksa kami cari jadwal & rute kereta lain dan baru mendapatkan jadwal sudah sore sekali.Untungnya kami masih mendapatkan jadwal perjalanan yang tidak terlalu lama dan ganti kereta 2 kali.

Sambil menunggu kami masuk ke food court selain untuk makan siang, juga supaya hangat karen tunggu diruang tunggu stasiun cukup dingin dan angin. 

Sambil menunggu kareta , sengaja kami beli 1 dan bawa pulang ke Jakarta sebagai oleh-oleh untuk adik saya yang tidak ikut.Berbagai macam merk yang ada.
Merek ini yang kami bawa pulang ke Jakarta dan rasanya lebih enak menurut kami. Ada juga merek Lindth tapi di Milan kami tidak ketemu.


                                                                                    ---->Next: Jalan Jalan ke Interlaken (Swiss part 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar