Dari Gwangju kami melanjutkan perjalanan menuju Busan. Selama di Busan kami menyempatkan jalan-jalan ke Ulsan selama 1 hari. Ini merupakan kota ke 4 yang kami kunjungi. Ulsan merupakan kota pelabuhan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Busan. Kami akan ke Ulsan dengan menggunakan kereta. Kami berangkat pagi dan pulang sore hari ke Busan.
Dari hotel menuju Busan station kami naik bus no 103 dari depan hotel.
Kami membeli tiket menuju Ulsan di Loket. Harga tiket sekali jalan KRW 8.400 per orang.
Dari Busan ke Ulsan memakan waktu 20 menit naik kereta SRT. Keretanya nyaman, bangku bisa di putar.
Selama perjalanan di kereta kita bisa ngecharge handphone biar puas foto-foto nantinya.๐
Setelah sampai di Ulsan Station, kami akan menuju Ill-san Beach. Kami naik bus 5002 (warna merah) dan untuk tarif Bus kami membayar KRW 3.500 peroranh . Bus jenis ini merupakan Bus jarak jauh ke arah pinggiran kota dan tidak banyak pemberhentian.
Ill-San Beach
Dari halte pembehentian Bus, lokasi pantai sudah terlihat. Jalan kaki sekitar 200 m menuju pantai. Di kiri kanan jalan banyak restauran.
Saat tiba di pantai sedang diadakan festival lagu setempat. Banyak orang tua yang berkumpun untuk bernyanyi. Kebetulan pas weekend juga.
Banyak anak-anak yang bermain dan berenang. Setelah puas melihat-lihat di pantai kami berencana makan dulu sebelum menuju Daewangam Park Ulsan.
Masih banyak restauran yang tutup karena masih termasuk pagi kami datang ke pantai. Kebetulan ada restauran dekat pinggir pantai yang sudah buka dan banyak pengunjungnya. Jadilah kami mampir mencoba makanan disini. Restauran "Hwalgok Il-myeon Eulsan".
Ternyata makanan yang ada disini adalah mie dingin. Karena penasaran akhirnya coba mie dingin. Rata-rata yang makan di restauran ini makan mie dingin. Bagi orang disini sudah biasa rasanya enak.
Kami pesan Bimbim Set, Beef Tartare Bimbimbab dan A Water Set.
Rasa mie nya memang enak tapi karena tidak terbiasa makan mie dengan kuah yang dipakaikan es serut, jadi kebayang makan mie dengan kuah panas.๐คญ
Dari pantai Ill-San kami naik Bus sampai pemberhentian terakhir di Daewangam Park.
Dari halte pemberhentian Bus yang berada di area parkiran, kami berjalan sekiyat 100 m menuju area Park menuju suspension bridge.
Untuk area Daewangam tidak dikenakan biaya masuk ya.. semuanya free. Kecuali yang bawa kendaraan pastinya dikenakan biaya parkir kendaraan.
Jalan setapak di Daewangam Park. Kita bisa menuju ke suspension bridge , taman olah raga maupun mercu suar. Yang datang kesini banyak juga orang tua.
Sepanjang jalan di
Daewangam Park sedang mekar bunga dengan dominasi warna biru.
Daewangam Suspension Bridge
Merupakan Suspension Bridge yang ada pertama kali di Ulsan. Untuk melewati jembatan ini kita tidak bayar alias free.
Banyak warga lokal maupun turis yang datang kesini.
Sebelum melewati jembatan, petugas akan memastikan kita tidak menggunakan sepatu ber hak, untuk keselamatan kita sendiri. Apabila kita datang menggunakan sepatu berhak kita akan diminta menggunakan sendal yang disediakan. Untuk sendal setelah selesai menyebrangi jembatan dikembalikan dengan menaruh di rak sepatu yang ada di ujung jembatan. Jangan khawatir sendal ini tidak dikenakan biaya sewa.
Sampai di ujung jembatan, kita bisa melihat-lihat ataupun turun menuju gua di bawah. Kami skip perjalanan naik turun tangga, karena jalanan bergelombang di Korea sudah cukup membuat lelah.๐คญ
Ulgi Lighthouse Ulsan
Dari Suspension Bridge kami menuju Ulgi Lighthouse yang terkenal di Daewangam Park. Kami berjalan melewati taman yang berisi alat-alat olah raga seperti di tempat Fitness. Karena banyak juga warga lokal yang berolah raga sambil jalan-jalan.
Taman Olah Raga
Lokasi Ulgi Lighthouse
Di area ini kita juga bisa mencoba "Health Gate". Sampai batas mana kita bisa melewati celah kayu.
Bisa duduk duduk dulu di area lighthouse
Setelah lelah keliling taman, pada jalan menuju arah keluar kita bisa membersihkan pakaian/sepatu kita yang berdebu dengan semprotan angin. Karena area taman ada yang berpasir seperti di pantai. Selain itu di seberangnya ada Toilet jika kita ingin ke Toilet.
Toilet di area Daewangam Park
Jangsaengpo Whale Museum
Setelah puas keliling Daewangam Park kami akan ke Jangsaepo Whale Museum. Dari parkiran kami naik Bus yang menuju Taehwagang Station, lalu naik bus menuju Wahle Museum.
Taehwagang Station
Bus 808 di ulsan utk keliling ke museum, jd bnyk di pakai turis. Ada guidenya..dari stasiun Taghwamung. Sehubungan menjelang sore, guide menginformasikan bahwa kami tidak bisa keliling semua tempat dan menginformasikan juga tempat-tempat yang memungkinkan kami datangi mengingat waktu yang singkat, selain itu jadwal bus terakhir menuju terminal Taghwamung.
Whale Culture Square
Di area ini ada beberapa fasilitas yang dapat dikunjungi, seperti :
- Museum Paus Jangsaengpo
- Pusat Pengalaman Ekologi Paus
- Ulsan
- Desa Budaya Paus
- Tanah Anak Jangsaeng Powelly
- Monorel Jangsaengpo
- Gudang Budaya Jangsaengpo
- Kapal Wisata Laut Paus
Bisa cek di :
https://www.whalecity.kr/EgovPageLink.do?link=museum/introduction/history
Museum Paus Jangsaengpo
Loket tempat pembelian tiket masuk Museum. Harga tiket masuk Museum Wheale KRW 2.000 per orang
Kerangka Ikan Paus
Museum Paus ini merupakan satu-satunya di Korea yang merupakan bekas pos perburuan paus, juga untuk mengumpulkan, melestarikan dan memamerkan peninggalan perburuan paus.
http://www.whalecity.kr/whalemuseum/index.php
Kerangka Paus
Monorel Jangsaengpo
Gedung Pusat Pengalaman Ekologi Paus
Ulsan menerima pinjaman gratis Kapal dari Angkatan Laut untuk memperingati nilai sejarah pembangunan kapal mandiri dan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan nasional. Kapal ini menjadi ruang pameran dan pembelajaran.
Disini juga terdapat Taman Hydrangea Lima Warna. Bisa foto-foto cantik.
Bunga Hydrangea Lima Warna
Untuk jadwal Kapal dan biayanya bisa si cek di Web resmi :
https://www.whalecity.kr/EgovPageLink.do?link=city/info/hour
Berhubung sudah sore dan kami harus ikut bus terakhir menuju terminal jadi hanya beberapa tempat. Kami juga harus kembali ke Stasiun SRT di Ulsan Station untuk kembali ke Busan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar